Ecobrick Dapat Mengurangi Sampah
Ecobrick Botol Plastik Bekas air kemasan
BEREH.ID, LHOKSEUMAWE, Ecobrick dapat mengurangi sampah plastik di sekolah, sehingga menjadi
lingkungan sekolah yang bersih dan hijau. Jika setiap siswa dapat menghasilkan
sampah plastik rata-rata 0,5 meter persegi setiap hari. Jadi total 25
harix0,5x20 siswa sama dengan 3.125 meter persegi setiap bulan. Ini ancamam
bagi kesuburan tanah halaman sekolah. Bagaimana cara mengelola sampah plastik
di sekolah? Jawabannya adalah ecobrick.
Ecobrick, adalah pemanfaatan limbah plastik yang sudah dipadatkan kedalam
botol plastik. Botol plastik semacam air kemasan sedang lebih bagus. Ciri-ciri
Ecobrick yang bagus, botol plastik ketika ditekan tidak peot atau berbunyi.
Berat botol ideal setelah diisi sampah plastik yang sudah dipotong halus 250
gram. Sedangkan berat botol berisi air kemasan 600 ml. Ecobrick dapat dijadikan
batu bata untuk bahan dinding bangunan, taman bunga, papan nama sekolah atau
moto sekolah dan kantor. Dengan membudayakan ecobrick dapat mencegah polusi
udara dari pelepasan CO2 oleh sampah plastik yang dibakar. Ecobrick dapat
menyimpan sampah plastik dalam waktu lama dengan syarat botol plastik bersih
dan bebas dari air dan begitu juga dengan sampah yang dimasukkan ke dalam
botol.
Kalian tahu siapa yang menemukan Ecobrick pertama sekali? Ecobrick
ditemukan di Filipina oleh Russell Maier dari Kanada. Russell Maier yang
beristerikan Ani Himawati orang Indonesia selama tingal di Filipina sangat
peduli dengan lingkungan supaya bebas dari sampah plastik. Segala hambatan dan
rintangan mewujudkan programnya mereka hadapai dengan gigih dan tekun, sehingga
melalui proses yang panjang mereka berhasil menemukan metoda mengelola sampah
yang efektif. Ya dengan Ecobrick.
Hasil wawancara bereh dengan guru prakarya SMA Negeri 7 Lhokseumawe,
program yang sedang dijalankan adalah akan membuat papan nama Love SMA Negeri 7
Lhokseumawe dengan menggunakan ecobrick. Pengumpulan sampah oleh masing-masing
siswa dilingkungan siswa berada. Setiap siswa wajib membawa satu botol plastik
dengan berat 250 gram. Manfaat yang sudah dirasakan dalam proses ini bahwa
sampah bonbon dan sachet lainnya sudah berkurang malah kehabisan, demikian
Ratna Dewi mengatakan kepada bereh,id. Ecobrick dapat dimanfaatkan untuk
membuat furniture, pot bunga, dan berbagai ide kreatif lainnya. Ibu Ratna Dewi
juga sebagai Ketua Program Bereh di SMA N 7 Lhokseumawe. Bereh, artinya Bersih,
Rapi, Estetis dan Hijau. Program ecobrick sangat relevan dengan Bereh.
Ecobrick dapat bernilai seni tinggi jika ditangani dengan serius, Ecobrick
ramah lingkungan. Ecoobrick penyelamatan bumi dari efek rumah kaca. Kitasemua
tahu bahwa sampah plastik adalah sampah yang tidak bisa terurai dan dapat
merusak kesuburan tanah, untuk itu mari
kita budayakan ecobrick dalam rumahtangga, dilingkungan kerja dan lingkungan
gampong. Pisahkan sampah plastik dengan
sampah organik di rumah, dan lingkungan kerja. Semoga usaha ini dapat memberi
manfaat yang luas terhadap lingkungan. Sehingga lingkungan menjadi sehat dan
ramah. Demikian sekelumit informasi yang dapat kami suguhkan, kiranya dapat
bermanfaat. Ikuti terus bereh.id.
by:mukhtarilyas
Comments
Post a Comment