Salat Sebagai Media Pembentukan Karakter Siswa
memberi pengantar pengajian
BEREH.ID, LHOKSEUMAWE, Tausiah Jumat baroqah 26 Maret 2021 bersama Ust. Fajri dengan topik Salat dan hukum meninggalkan salat. Acara Tausiah diikuti oleh seluruh warga sekolah dengan tetap mematuhi Protokol kesehatan. Salah satu tanda orang tidak salat mukanya tidak bersih, tidak bercahaya, tidak senang orang memandangnya, bisa-bisa seram. Orang tidak salat hilang keberkahan dalam hidup, Allah mencabut berkah dalam hidupnya. Ada saja hambatan dan kesulitan yang dialami. Untuk apa uang banyak tapi pengeluaran juga lebih besar pasak dari tiang. Biarlah hidup paspasan, sederhana tetapi nyaman dan tenang, semua berjalan dengan lancar. Pertanda Allah limpahkan keberkahan kepada hamba-Nya yang dikehendaki.
Kemudian ada orang tidak pernah
meninggalkan salat, tetapi hidupnya susah, ini salatnya tidak benar. Perlu
evaluasi tentang tatacara shalat yang benar. Bacaan Bismillah dan Al Fatihah harus benar. Jangan pernah malu
untuk mengupdate doa salat. Sering kita mengulang lebih bagus. Salatlah sesuai
tuntunan Rasulullah.
Pengalaman yang pernah kami
lakukan sewaktu mengajar, bahwa setiap pagi saya mengabsen kehadiran siswa,
sekaligus juga mengabsen salat subuhnya. Apa hasil yang didapat, ternyata rata-rata kelas
hanya 3 sampai dengan 10% siswa yang
salat subuh. Apa yang saya lakukan, memberi pencerahan kepada siswa saya bahwa
meninggalkan salat itu termasuk dosa besar. Untuk itu anak bapak sekalian,
jangan pernah kalian meninggalkan salat. Absen salat setiap saya masuk kelas
mengajar tetap jalan. Pembaca yang budiman, bagaimanapun bandel siswa, bodoh,
atau apalah predikat melekat padanya, untuk urusan salat mereka tidak berani
berbohong. Alasan yang paling dominan dikemukakan siswa adalah telat bangun
tidur. Jika itu alasannya pasti telat tidur. Satu semester berjalan hasilnya
menjadi terbalik, yaitu 3 sampai dengan 10% yang tidak salat subuh. Bahkan ada
kelas yang 100% siswanya salat subuh.
Comments
Post a Comment